Rabu, 13 Januari 2010

CARA MENDAPATKAN JODOH YANG BAIK



Apakah Islam juga menyediakan aktivitasa pacaran untuk muda-mudi kita ?"


Ayoo ... Kita Pelajari Lebih Dalam !!!""



Sejujurnya Saya tidak tau karna saya bukanlah ahli fikih tapi
Mungkin saya cukup banyak arahan tentang mencari jodoh, memilih, dan memutuskan yang mana he he he....

Mencari jodoh:
Ada sebuah tuntunan sangat praktis langsung dari Allah SWT.
Terutama buat laki laki adalah penyempurnaan iman kita kepada Allah swt.
jadi saran saya sama orang tua,bantu lamarlah anak laki lakimu dan percantikanlah anak perempuanmu
mungkin ini di kutip dari ust.masyur

Dan ayat (An Nur 26) dalam Al_Quran :
” Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga).” (An Nur 26).

Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT sudah menjodohkan setiap orang bersesuaian Aklaknya satu sama lain :
hmmm... Orang baik berati jodonya baik pula
Maka jika kita ingin mendapat jodoh yang baik berarti kitalah yang lebih dahulu harus menjadikan diri kita baik,
Maka Insya Allah kita akan dijodohkan dengan yang baik oleh Allah. Simplel ’kan? he he he
Itu langkah pertama.

Langkah pertama ini jika diyakini dengan sepenuh hati Insya Allah menjadi doa sekaligus usaha yang diajukan kepada Allah SWT tentang calon pendamping seperti apa yang kita inginkan.
Apakah kriteria ”baik” itu? Bagaimanakah kita ingin jodoh yang baik dengan cara kita berusaha menjadi baik terlebih dahulu? itu adalah janji allah,dan allah tak akan mengingkari janjinya

Ketaqwaan adalah ukuran baku dari Allah SWT.
Kadar ketaqwaan ini berdampak luas kepada semua sisi kehidupan seorang manusia.
Ketika ia sedang diuji dengan kesenangan, ia akan bersyukur dengan pas, tepat, akurat, sehingga Allah menambah nikmat dariNya.

Ketika ia diuji dengan musibah dan kesulitan, ia bersabar, sehingga Allah bertambah menyayanginya dan memberikan pahala yang banyak.
Hanya saja angka ketaqwaan tak dapat ditera manusia.
Hanya Allah-lah yang Maha Tahu kadar ketaqwaan manusia.
Bahkan si manusia itu sendiri tak pernah tahu berapa derajat ketaqwaannya,
Sebab ia sebagai manusia selain sarat dengan khilaf, lupa dan lalai, juga seringkali tidak mempertajam matahatinya sehingga semakin buta hakikat.

Kita manusia hanya mampu ”khawatir tak diterima Allah” dan berharap ”agar ia diterima oleh Allah” .
Khouf dan Roja’ ini seyogyanya ada dalam diri manusia yang sadar ia manusia yang sangat mungkin salah.
Panjang lebar berbagai ulama modern maupun ulama salaf membahas dalam topik-topik tentang taqwa dan manajemen hati.
Di situlah taqwa dibina.
Orang yang terbiasa mengelola hatinya Insya Allah juga mampu memprogram dirinya untuk maju menjadi lebih baik setiap harinya tanpa terjebak rasa sombong dan pongah bahwa ia sudah sampai kepada ”maqom” Taqwa padahal sesungguhnya belum.
Seperti kata
(Mentor FORSILAM "Kak Wilham Spaer" ).
Saya bisa karena biasa 
Pepatah ini benar adanya Dan Sudah saya buktikan.

Hendaknya kaum muda sibuk mengelola hatinya, sibuk meningkatkan taqwanya dengan keyakinan itulah kelak tiketnya ke surga dan ke pelaminan.
Janganlah kaum muda muslim harapan ummat malah sibuk ”te-pe te-pe” (tebar pesona) di berbagai mal maupun layar kaca atau media lain dalam rangka membangun masa depan mereka.

Ada yang pernah bertanya kepada penulis:
Kalau begitu kapan berkesempatan berkenalan dengan orang banyak?
Kalau sibuk menata hati kapan berjumpa orang-orang yang potensial menjadi calon? 
Bukankah harus ”gaul”?
Tergantung apa makna ”gaul”. Jika ”gaul” bermakna harus ikut segala tren dan mode, segala hura-hura dan pesta-pesta, maka itu tak perlu.

Berapa banyak remaja dan anak muda justru terjebak mendapat jodoh buruk di tempat pergaulan semacam itu,dan bahkan bertemu dengan narkoba!
Bergaul normal,sebagaimana aktivitas sehari-hari,itu cukup.
Bahkan aktivitas zaman ini tidak terbatas di lingkungan fisik belaka,ada dunia maya (Facebook) yang juga dapat menjadi ajang silaturahim.
Sejak ketemu di dunia maya,lanjut ke dunia nyata,maka selanjutnya terserah anda.
he he he ...

Itu cukup, asalkan dalam bergaul sehari-hari, patokan bergaul terus dipegang sesuai aturan Islami.
Ini sangat penting.
Dalam pergaulan, cara seseorang bergaul akan menentukan siapa selanjutnya kawannya.
Seorang gadis yang berhati-hati dalam bergaul maka sikapnya akan menyingkirkan pemuda mata-keranjang sebab gadis ini ogah diperlakukan sembarangan.
Sebaliknya jika si gadis selalu memberi ”lampu hijau” bagi teman-teman prianya untuk memperlakukan dirinya dengan sembarangan, maka dirinya hanya akan dipermainkan kemudian dicampakkan.

Jangan khawatir sikap yang ”penuh aturan” ini akan menjauhkan teman, sebaliknya, akan menseleksi dengan baik.
Lagipula, buat apa punya teman yang hanya ingin mempermainkan?

Allah SWT tak pernah lupa dan tak pernah tidur.
Allah SWT selalu memberikan kita bimbingan dan petunjuk, asal saja kita mau melihatnya.
Allah juga selalu menguji kita, hanya saja kita sering tak sadar.
Kadang kita menyangka sedang ditawarkan sesuatu yang baik karena seolah indah dan baik (tampaknya), Padahal sesungguhnya itu adalah ujian yang harus kita hindari dan jauhi karena di balik itu ada keburukan tersembunyi dan bahaya kepada agama.

Ada banyak anak muda muslim dan muslimah yang tertipu dengan manusia-manusia penuh misi pemurtadan. Para misionaris ini memang sengaja menjadi ”kawan terbaik” bagi calon sasarannya.
Tujuannya adalah menjadi kawan akrab, kemudian, pacar, kemudian menikahi, kemudian memurtad-kan
Insyallah tak terjadi kepada teman saya.

Terutama teman kampus saya...bisa di sebut saja Ella Nurhasanah nama samaranya
he he he...
Maaf teman
Mungkin kalau kau sudah membaca blog saya ini saya minta maaf sebesar besarnya
Karna saya juga tak ingin melihat kamu menjadi orang yang berdosa Kafir
(Mendapatkan Kesesatan ketika mendapatkan Hidayah)
Karna saya juga sebagai teman hanya bisa menasehati ...
Dan selanjutnya adalah keputusan kamu ...
Skali lagi saya minta maaf ...

Entah ini memang sebuah gerakan terselubung atau hanya aktivitas pribadi, yang pasti fenomena ini sudah Sangat banyak dan sudah berlangsung sejak puluhan tahun di bumi pertiwi ini.
Ahh, andai saja setiap pemuda-pemudi muslim tetap berpegang pada aturan Islam dalam bergaul, berteman, Bersahabat apalagi mencari jodoh, niscaya segala kisah pemurtadan seperti itu tak pernah terjadi.

Maaf kalau kutipan di atas membuuat pembaca tersinggung terutama teman saya
Karna saya hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan
Karna kesempurnaan itu hanyalah milik Allah SWT

MOHON DI BERI KOMENTARNYA !""

Terimah Kasih

By Joko Sengkono